Kendari – Sat Brimob Polda Sultra, Dalam menangani demonstrasi massa seorang anggota polri sangat rentan menjadi korban amukan massa yang bertindak anarkis contohnya yang dialami oleh dua personel Sat Brimob Polda Sultra yang kini masih menjalani perawatan di Rs. Bhayangkara Polda Sultra, korban mengalami luka pada bagian kepala akibat terkena lemparan batu yang dilakukan oleh massa saat Unjuk Rasa penghinaan suku Tolaki yang berujung ricuh. Selain itu sudah banyak kasus anggota polri yang menjadi korban amukan massa dalam penanganan demonstrasi yang sudah di tahap merah.
Mengantisipasi hal tersebut, Satuan Brimob Polda Sultra melakukan latihan Anti Anarkis untuk menghadapi situasi massa yang sudah tidak dapat di kendalikan lagi. Hal ini Berdasarkan Prosedur tetap Kapolri No 1 Tahun 2010 Tentang Penanggulangan Anarki Satuan Brimob Polda Sultra Mengadakan Latihan Anti Anarkis untuk menghadapi Tantagan Polri kedepannya.
Aipda Mulyana Sebagai Kordinator Lapangan Sekaligus Pelatih Dalam Latihan Anti Anarkis mengatakan, Latihan ini harus rutin dilakukan karena mengingat banyak anggota Polri dalam menghadapi Massa menjadi amukan massa yang sudah tidak bisa dikendalikan lagi.
“Latihan ini merupakan salah satu cara dimana kita dapat mencegah timbulnya korban dalam kondisi dimana demonstrasi sudah tidak kondusif dan massa sudah tidak dapat dikendalikan lagi,” Ujar Kabg Ops Sat Brimob Polda Sultra Akp Asri Diyni, S.E., M.M.
Latihan ini diikuti oleh gabungan personel satuan brimob polda Sultra, yang terdiri dari 1 SST anggota batalyon B Pelopor dan Bintara Remaja Angkatan 44 yang mengendarai 14 motor trail. Kegiatan ini langsung dilatihkan oleh Aipda Mulyana yang menjadi instruktur penanggulangan Anti Anarkis. Kegiatan serupa Dilaksankan ditempat berbeda oleh Personel Kompi 1 Yon B Por dan Personel Kompi 1 Yon C Por yang berlangsung di Mako masing-masing.
Edukasi Pelangi Nusantara
Komentar